Rabu, 11 Januari 2012

Mengukur Kembali Kontribusi Kehutanan Terhadap PDB


Sejak tahun 2005 subsektor kehutanan hanya menyumbang 1% terhadap PDB, dan bahkan tahun 2009 menurun, hanya sebesar 0,8%. Kecilnya kontribusi subsektor kehutanan terhadap PDB ini disebabkan karena hanya dihitung dari komoditi primer, yaitu kayu log, rotan, jasa kehutanan, dll. Sementara itu, berdasarkan PP No.6 tahun 2007 jo. PP No.3 tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan, cakupan binaan Kementerian Kehutanan meliputi hasil produk primer kehutanan sampai industri kehutanan seperti industri penggergajian kayu, industri kayu lapis, panel kayu dan veneer. Sampai saat ini, penyajian Nilai Tambah Bruto Industri Kehutanan di PDB masih tergabung didalam subsektor Industri Pengolahan Migas. Di samping itu, ada diantaranya hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan yang masih perlu dielaborasi untuk menjadi bagian akun subsektor kehutanan yang dapat memberikan kontribusi terhadap PDB.  Tentu saja hal tersebut menjadi penting untuk dicatat sebagai pendapatan subsektor kehutanan yang berasal dari sumber non-kayu. Di sisi lain sangat diyakini juga bahwa kehutanan memiliki multflier effects yang memiliki peran besar terhadap perkembangan sub sektor lain yang selama ini tidak direpresentasikan dalam PDB sebagai kontribusi lain dari sub sektor kehutanan kepada sektor-sektor lainnya.  Dengan demikian maka diduga nilai kontribusi sub sektor kehutanan terhadap perekonomian nasional seharusnya jauh lebih besar dari  hanya nilai yang saat ini disajikan dalam PDB nasional sehingga memiliki nilai penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi nasional secara keseluruhan dalam PDB dan sebagai sumber pengganda kepada sektor lain. 

Pemikiran-pemikiran tersebut selama ini secara terfragmentasi sudah berlangsung lama dan menjadi isu dalam berbagai diskusi kehutanan, namun belum ada langkah kongkrit untuk dibahas bersama-sama secara komprehensif dengan melibatkan parapihak yang berkepentingan. Untuk itu Kementerian Kehutanan bekerjasama dengan Forespect akan menyelenggarakan seminar “Mengukur Kontribusi Riil Sub Sektor Kehutanan dan Kemungkinan Penerapannya dalam Perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB), pada 28 April 2011, bertempat di Hotel Peninsula, Jakarta. Seminar akan dibuka oleh Menteri Kehutanan dan dihadiri oleh 3 Menteri yaitu Menteri Perindustrian, Menteri Keuangan, dan Kepala Biro Pusat Statistik. Penyelenggaraan seminar bertujuan untuk (1) Membangun perhatian dan pemahaman bersama mengenai peran dan potensi peran sub sektor kehutanan dalam perekonomian nasional; (2) Mengidentifikasi kontribusi riil selama ini dari kehutanan serta potensi kontribusi kedepan dari semua komoditas dan jasa kehutanan baik tangible maupun non tangible, serta multiflier effects nya; (3) Mengidentifikasi instrumen yang dapat mengakomodasi poin “2” tersebut diatas agar penghitungan PDB subsektor Kehutanan dapat merepresentasikan nilai riil kontribusinya.

Diharapkan seminar ini menjadi sebuah forum yang strategis untuk mengukur kembali kontribusi riil sub sektor kehutanan dalam perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB), dan muncul instrumen yang sangat penting dan strategis yang dapat digunakan untuk menghitung PDB kehutanan yang dianggap lebih merepresentasikan nilai kontribusi subsektor tersebut terhadap perekonomin nasional. (#)


                                                       
                                                            Jakarta,   25   April 2011
                                                            Kepala Pusat
                                                                                             

   Masyhud
                                                             NIP. 19561028 198303 1 002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar