Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakaatuh,
Yang
saya hormati,
Kepala BP DAS Ciliwung Cisadane,
Para undangan
dan hadirin yang berbahagia,
Salam
sejahtera bagi kita semua.
Marilah
kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, kepadaNya kita mengabdi
dan memohon pertolongan, dan atas rakhmat Nya pada hari ini kita dapat
berkumpul bersama di Kabupaten Wonogiri. Hari ini, di tengah-tengah kita juga
hadir Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian,
Bapak Hatta Rajasa. Beliau berkenan
hadir tentu ada yang penting untuk disampaikan kepada masyarakat di Wonogiri. Dalam
kesempatan ini diserahkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kebun Bibit Rakyat (KBR),
dan bibit tanaman. Semoga kita semua dalam keadaan sehat walafiat.
Saudara-saudara sekalian yang saya
hormati,
Saya mengucapkan terimakasih kepada Dewan
Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk
bersilaturahmi. Saya menyampaikan apresiasi
setinggi-tingginya kepada KNPI atas inisiatifnya dalam mendukung program
Penanaman dan Pemeliharaan 1 Milyar Pohon.
Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,
Komitmen seluruh keluarga besar KNPI untuk terus
menanam pohon perlu dicontoh oleh semua pihak, mengingat bencana alam serta ancaman global
warming sudah mulai dirasakan dampaknya. Bumi makin panas karena temperatur
naik dibanding tahun 1930, 1990, dan 2010, akibat meningkatnya emisi GRK dari
200 ppm menjadi 230 ppm, sedangkan saat ini mencapai sekitar 250 ppm. Dalam
waktu 20 tahun ke depan, tahun 2030 diperkirakan gas GRK akan mencapai 400 ppm,
akibatnya suhu naik 2 derajat, dengan akibat terjadi perubahan iklim, dimana
bumi tidak nyaman lagi dihuni manusia.
Untuk menurunkan
emisi GRK, ada mekanisme Kyoto Protokol yang mewajibkan negara kaya menurunkan
emisinya seperti tahun 1990. Indonesia berkomitmen menurunkan emisi karbon
dengan menawarkan dua opsi yaitu dengan kemampuan sendiri menurunkan emisi 26%,
dan dengan dukungan internasional menurunkan emisi 41% pada tahun 2020. Dari
26% tadi, sektor kehutanan wajib menurunkan 14%, antara lain melalui REDD+,
yaitu mengurangi emisi GRK dari laju deforestasi dan degradasi dengan
memasukkan konservasi hutan, pengelolaan hutan lestari atau peningkatan
cadangan karbon.
Strategi yang dilakukan antara lain (1) tidak
lagi menerbitkan izin konversi hutan alam dan lahan gambut, (2) melakukan
konservasi hutan lindung, hutan produksi dan hutan konservasi, (3) penanaman
dalam rangka menyerap karbon, (4) melakukan penegakan hukum dalam rangka
menjaga stock karbon di hutan, dan (5) melakukan best practise Pengelolaan Hutan Lestari di para pemegang izin HPH
melalui sertifikasi hutan lestari, sehingga hutan dapat dijaga kelestariannya.
Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,
Hutan di Indonesia berperan penting dalam hal perubahan iklim. Hutan
memiliki tiga fungsi penting dalam kaitannya dengan emisi karbon, yaitu sebagai
penyerap (sequester atau carbon removal),
penyimpan (sink), dan pelepas (emitter) karbon dioksida (CO2)
ke atmosfir. Sehingga kelestarian dan keutuhan ekosistem hutan harus terus
dijaga.
Dalam upaya meningkatkan stock karbon dan
menambah luas tutupan lahan, Kementerian Kehutanan telah
mencanangkan Gerakan
Penanaman dan Pemeliharaan 1 Milyar Pohon. Pada tahun 2010 upaya nyata Gerakan
Menanam 1 Milyar Pohon telah berhasil menanam 1,39 milyar pohon di seluruh
wilayah Indonesia. Gerakan penanaman ini merupakan gerakan moral seluruh masyarakat untuk
melakukan perbaikan lingkungan, dan membudayakan menanam dan memelihara pohon
menjadi kebiasaan masyarakat sehari-hari.
Generasi muda dapat melakukan berbagai peran pelaksanaan
kegiatan atau tindakan pengurangan dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Tidak
hanya berperan sebagai fasilitator, akan tetapi juga sebagai penjaga dan
sekaligus aktornya. Jika setiap anak di dunia dapat menanam dan merawat minimal
satu pohon setiap tahunnya, jutaan pohon akan tumbuh dan jutaan ton CO2 di
atmosfer akan terserap kembali ke daratan kita. Oleh sebab itu, saya mengajak
generasi muda, khususnya yang hadir disini untuk melanjutkan dan bahkan
meningkatkan dukungan untuk mempertahankan program penyerapan karbon dengan
melakukan usaha gerakan penanaman pohon.
Untuk mensukseskan Gerakan Penanaman 1
Milyar pohon tahun 2011, Kementerian Kehutanan memerlukan partisipasi
masyarakat luas termasuk keluarga besar KNPI, masyarakat setempat, LSM, Pemda,
dunia bisnis. Untuk itu sekali lagi saya ucapkan terimakasih atas peran aktif
keluarga besar KNPI untuk mesukseskan penanaman 1 miliar pohon, melalui
kegiatan hari ini.
Saudara-saudara sekalian yang saya
hormati,
Gerakan penanaman dan pemeliharaan
pohon tentu membutuhkan bibit tanaman atau pohon yang berkualitas baik dan
jumlah yang cukup serta terjangkau oleh masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Untuk menyukseskan Gerakan Penanaman dan Pemeliharaan 1 Milyar Pohon,
Kementerian Kehutanan membangun Kebun Bibit Rakyat (KBR). Pada tahun 2010 telah
dibangun 8.016 unit KBR, dan pada tahun 2011 akan dibangun sebanyak 10.000 unit
KBR. Selain itu juga akan
dibangun 23 unit Persemaian Permanen Modern di 22 provinsi, yang akan
memproduksi 35 juta batang bibit pohon per tahun.
Pembangunan KBR selain untuk mendukung gerakan penanaman
dan pemeliharaan pohon, juga untuk memenuhi kebutuhan bibit dalam program
pemberdayaan masyarakat, seperti Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Hutan Rakyat,
Hutan Kemasyarakatan (HKm), Hutan Desa, dan sebagainya. Keseluruhan program
pemberdayaan masyarakat ini untuk mendukung upaya Pemerintah dalam pengentasan kemiskinan (pro-poor), penciptaan
lapangan kerja (pro-job) dan memberi kontribusi pada
pertumbuhan ekonomi (pro growth) sekaligus memperbaiki lingkungan hidup
(pro environment).
Kita
panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT kepadaNya kita
mengabdi dan memohon pertolongan atas rahmat yang dilimpahkan kepada kita
semua, sehingga pada hari
ini kita dapat
mengikuti Peresmian Penanaman 43.000 Pohon yang telah ditanam oleh
jajaran Indosat beserta 14 mitra Indosat di Daerah Aliran Sungat Citarum dan
Ciliwung. Semoga kita semua dalam keadaan sehat wal afiat.
Saudara-saudara
yang saya hormati,
Saya
sangat mendukung setiap kegiatan yang mempunyai manfaat luas bagi masyarakat,
seperti rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Indosat beserta 14
mitranya, khususnya kegiatan penanaman pohon. Kementerian Kehutanan mengucapkan
terima kasih kepada para stakeholder, yang telah aktif menginisiasi dan
melakukan gerakan penanaman pohon khususnya Indosat. Indosat telah mempelopori
suatu kegiatan yang sangat tinggi nilainya bagi keselamatan manusia dan bumi
ini melalui penanaman 43.000 pohon. Salah satu manfaat yang paling nyata dari
kegiatan ini adalah kita telah turut berupaya menyelamatkan bumi dari ancaman
pemanasan global dan perubahan iklim.
Pemanasan
global dan perubahan iklim sudah nyata-nyata berada di hadapan kita. Kita semua
wajib mengantisipasi dan mengendalikan perubahan ini sesuai dengan kemampuan
kita masing-masing. Salah satu upaya kita adalah dengan memperbanyak menanam
dan memelihara pohon serta mencegah kerusakan hutan. Pohon sangat penting bagi kenyamanan hidup
kita, karena setiap pohon mampu meredam kebisingan dan meredam angin. Pohon
juga mampu menyimpan dan mentransfer air
tanah. Di samping itu pohon sangat bermanfaat mengendalikan perubahan iklim dan
pemanasan global, sebab pohon besar mampu menyerap dan menyimpan CO2 serta menghasilkan O2.
Oleh
karena itu, Kementerian Kehutanan terus menggelorakan semangat menanam pohon
melalui program Penanam 1 Milyar Pohon Setiap Tahun. Melalui program ini
diharapkan setiap tahunnya bangsa Indonesia dapat menanam sebanyak 1
miliar pohon untuk kenyamanan hidup kita di dunia. Kita semua yang hadir di
sini dapat berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan sesuai dengan tugas dan
fungsi serta wewenang kita masing-masing. Marilah kita berlomba-lomba dalam ber
amal sholeh serta jangan lupa
berlomba-lomba pula dalam mencegah amal salah.
Dalam
bidang kehutanan banyak sekali ladang amal kita untuk berbuat amal shaleh, seperti menanam dan
memelihara pohon, merehabilitasi hutan dan lahan yang gundul, menjaga flora dan
fauna yang dilindungi agar tetap hidup dengan baik, membantu perekonomian
masyarakat di dalam dan sekitar hutan, dll.
Demikian
pula dalam mencegah amal salah,
seperti memberantas illegal logging, melarang orang merambah kawasan hutan
Negara, jangan memburu hewan dan tumbuhan yang dilindungi, dll.
Kementerian
Kehutanan beserta seluruh stakeholder selama tahun 2010 telah melaksanakan amal shaleh berupa penanaman pohon
sebanyak 1,39 milyar batang pohon, pencadangan areal HTR lebih dari 631 ribu
hektar, penetapan areal HKm lebih dari 415 ribu hektar, realisasi izin usaha
HKm 107 unit, penetapan areal Hutan Desa lebih dari 113 ribu hektar dan
pembangunan KBR 8016 unit.
Tahun 2011 ini
Kementerian telah merencanakan membangun KBR 10 ribu unit atau 500 juta batang
bibit pohon, rehabilitasi hutan dan lahan 300 ribu hektar, penanaman di areal
HTI dan HTR seluas 500 ribu hektar, Hutan Rakyat Kemitraan 50 ribu hektar dan
membangun Persemaian Permanen sebanyak 23 unit di 22 propinsi.
Saudara-saudara
yang saya hormati,
Kegiatan penanaman
dan pemeliharaan pohon merupakan salah satu sarana pemberdayaan masyarakat,
khususnya masyarakat di dalam dan di sekitar hutan. Untuk pemberdayaan
masyarakat dalam penyediaan bibit secara swadaya yang akan ditanam di
wilayahnya, telah dikembangkan Program Kebun Bibit Rakyat (KBR). Tahun 2010
telah dibangun 8016 unit. Tahun 2011 hingga 2014 tiap tahun sedikitnya akan
dibangun 10 ribu unit KBR. Sehingga pada tahun 2014 seluruh desa di Indonesia yang
termasuk dalam DAS Kritis telah mendapat KBR untuk mendukung penanaman pohon di
wilayahnya.
Saudara-saudara
yang saya hormati,
Pemerintah
sangat mengharapkan partisipasi seluruh lapisan masyarakat, baik perorangan
maupun lembaga untuk mensukseskan kegiatan penanaman pohon ini. Sampai saat ini
telah dilakukan penanaman pohon dan rehabilitasi di lahan kritis bersama-sama
dengan seluruh komponen masyarakat, baik TNI dan Polri, BUMN dan BUMD serta
perusahaan-perusahaan swasta. Tidak kalah pentingnya adalah kerjasama dengan
komponen civil society seperti
asosiasi-asosiasi, organisasi sosial dan keagamaan serta pondok pesantren dan
lembaga pendidikan. Peranserta masyarakat
tersebut dapat berupa penyediaan lahan, penyandang dana, pemberian masukan
dalam menentukan lokasi, menjaga,
memelihara, dan lain lain. Dengan
keterlibatan masyarakat akan menumbuhkan rasa memiliki, sehingga
masyarakat dapat aktif memelihara keberadaannya.
Saya
mengucapkan terima kasih kepada Indosat yang telah berinisiatif
menyelenggarakan kegiatan Penanaman 43.000 pohon untuk mensuksekan Gerakan
Penaman 1 Milyar Pohon Indonesia
untuk dunia. Semoga partisipasi Indosat beserta 14 mitranya akan diikuti oleh
provider telepon selular lainnya di seluruh Indonesia.
Melalui penanaman pohon di wilayah kita
masing-masing, kita berharap lingkungan kita akan semakin nyaman, udara semakin
bersih, dan kehidupan kita akan semakin harmonis.
Saya
berterima kasih yang sangat besar kepada Indosat, disamping telah melaksanakan
kegiatan penanaman pohon, Indosat juga telah mempersiapkan program pembibitan
pohon. Program ini sangat membantu kegiatan penanaman pohon yang akan dilakukan
di tahun-tahun yang akan datang. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan
senang hati saya akan meresmikan program pembibitan pohon Indosat ini.
Kunjungan kerja ini merupakan tindak lanjut atas upaya perbaikan lingkungan
DAS Ciliwung secara terpadu yang telah diawali dengan kesepakatan penyusunan
Master Plan pemulihan kualitas lingkungan Ciliwung pada tahun 2005, dalam
pertemuan koordinasi antara Menteri Lingkungan Hidup dengan Menteri Kehutanan,
Wakil Gubernur Jawa Barat dan Para Pejabat Eselon I Departemen terkait.
Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai kesatuan ekosistem daratan dan sungai
mempunyai implikasi terhadap baik buruknya tata air. Pada kondisi DAS yang
secara ekologis masih baik maka tata air DAS keadaannya juga akan baik,
demikian juga sebaliknya, apabila kondisi DAS sudah mengalami kerusakan berat
maka tata air DAS keadaannya akan menjadi buruk. Kondisi DAS Ciliwung saat ini
memprihatinkan dengan implikasi erosi yang tinggi dengan air yang keruh dan
rawan terjadi banjir. Padahal perencanaan daerah hulu DAS
Ciliwung sudah tertulis pada Keputusan Presiden No. 114 Tahun 1999 mengenai
Penataan Ruang Kawasan Bogor-Puncak-Cianjur (Bopunjur). Di dalam peraturan
tersebut disebutkan bahwa kawasan Bopunjur juga diperuntukan sebagai kawasan
lindung. Hal ini bertujuan sebagai kawasan konservasi air sebagai wilayah
penyangga Ibukota DKI Jakarta.
Bencana banjir yang
sering terjadi, khususnya di Jakarta
merupakan permasalahan nasional yang terjadi akibat perubahan sistem DAS yang
kontinyu dimulai dari wilayah upstream - downstream - middlestream yang
signifikan. Bencana tersebut terjadi karena penggunaan atau pemanfaatan lahan
di kawasan DAS Ciliwung tidak sesuai dengan kaidah-kaidah konservasi tanah.
Demikian juga penutupan vegetasi pada lahan tersebut juga tidak cukup memadai.
Akibatnya, sebagian besar air hujan jatuh langsung ke tanah dan tidak terserap
oleh tanah, sehingga air deras mengalir di permukaan tanah, yang membawa tanah
erosi dan langsung masuk ke sungai. Oleh karena itu banjir merupakan fenomena
yang harus ditangani secara menyeluruh dalam suatu kesatuan pengelolaan DAS
terpadu dari hulu hingga hilir.
Tidak sedikit juga yang menghubungkan kondisi hutan
berkaitan dengan bencana tanah longsor, banjir dan kekeringan. Penilaian
tersebut secara eksplisit merupakan pengakuan terhadap peranan hutan dalam
mengatur siklus air, mengendalikan erosi, banjir dan longsor. Fungsi hutan
dalam pengaturan air begitu penting, tetapi beberapa penelitian menyebutkan
bahwa fungsi hutan dalam mengendalikan air hujan, akan efektif jika kedalaman
tanah cukup tebal (>3 m), dan intensitas curah hujan dalam jangka waktu
singkat masih dibawah 100 mm.
Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,
Masalah yang dihadapi dalam pengelolaan DAS saat ini sangat kompleks. Salah
satunya adalah belum adanya satu institusi yang memiliki tugas mengelola DAS
secara utuh menyeluruh dari hulu hingga hilir. Bahkan masih banyak pemangku
kepentingan dan pengambil keputusan yang belum sepenuhnya memahami pengertian
DAS dan implikasinya didalam penggunaan dan pengelolaan lahan terhadap tata
air, dan terhadap terjadinya bencana tanah longsor, banjir dan kekeringan. Hal
ini terindikasi dengan sehingga sering terjadi kesalahan dalam menetapkan
kebijakan dan program sektornya yang tidak berbasis DAS.
Pengelolaan DAS pada hakekatnya merupakan pengendalian
aktivitas manusia dengan sumberdaya alam antara lain lahan, vegetasi, air di
suatu DAS dalam rangka untuk mendapatkan manfaat yang optimal dan sekaligus
juga menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan.
Untuk menjaga terpenuhinya keseimbangan manfaat
lingkungan, manfaat sosial budaya dan manfaat ekonomi, pemerintah menetapkan
dan mempertahankan kecukupan luas kawasan hutan dalam DAS sebesar 30% dengan
sebaran yang proporsional.
Pengelolaan DAS di lapangan harus dilaksanakan tidak
hanya oleh sektor kehutanan saja, tetapi lintas sektoral seperti Lingkungan
Hidup, Pertanian, Pemda, Pertambangan dan sebagainya. Selain itu juga perlu
dilakukan peningkatan kesadaran dan kemampuan masyarakat mengelola lahan dengan
kaidah konservasi vegetasi, tanah dan air.
Salah satu upaya untuk memulihkan kualitas lingkungan sungai ciliwung dalam
pengelolaan vegetasi adalah dengan melakukan penanaman serta melestarikan hutan
yang ada. Oleh karena itu saya mengajak kepada semua yang telah hadir disini
khususnya warga kampung Sukatani untuk segera melakukan penanaman pohon. Mulai
sekarang, ayo tanami lingkungan rumah ajak teman, keluarga, saudara untuk
menanam pohon sesuai intruksi Presiden
Susilo Bambang Yudoyono pada Pencanangan Hari Menanam Pohon Indonesia tanggal
28 Nopember dan Bulan Menanam Nasional, Desember, pada tanggal 28 Nopember
2008. Saat memimpin penanaman serentak 100 juta pohon, Beliau mengajak kita
semua untuk tahun 2009 ini, dapat melakukan penanaman pohon minimal satu orang satu
pohon yang diintruksikan (one man one tree). Jika penduduk Indonesia saat ini 230 juta orang, dan
setiap penduduk Indonesia menanam satu batang pohon saja, one man one tree, maka setiap tahunnya bangsa Indonesia menanam 230
juta batang pohon. Marilah kita sukseskan Instruksi Presiden
tersebut sehingga dalam tahun 2009 ini minimal tertanam 230 juta pohon.
Penanaman pohon pada
hari ini mempunyai manfaat yang besar dan luas, terutama untuk memperbaiki
kualitas DAS Ciliwung agar semakin baik, dan untuk mencegah terjadinya berbagai
bencana alam banjir, tanah longsor di musim hujan, dan kekeringan serta
kekurangan air bersih di musim kemarau, yang sekaligus juga untuk mencegah
terjadinya kekurangan pangan. Mari kita tanami tanah-tanah kosong di desa
Sukatani ini dengan berbagai pohon tanaman pangan dan pohon tanaman energi.
Saudara-saudara sekalian yang saya hormati,
Demikian beberapa hal yang ingin saya sampaikan, semoga
Allah SWT senantiasa membimbing dan
melindungi langkah-langkah kita dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat
dan melestarikan sumberdaya hutan.
Wabillahitaufiq walhidayah wassalamualaikum
warrahmatullahiwabarakatuuh.
MENTERI KEHUTANAN
ZULKIFLI HASAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar