Sejak tahun 2005 subsektor kehutanan hanya menyumbang
1% terhadap PDB, dan bahkan tahun 2009 menurun, hanya sebesar 0,8%. Kecilnya
kontribusi subsektor kehutanan terhadap PDB ini disebabkan karena hanya
dihitung dari komoditi primer, yaitu kayu log, rotan, jasa kehutanan, dll.
Sementara itu, berdasarkan PP No.6 tahun 2007 jo. PP No.3 tahun 2008 tentang
Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan,
cakupan binaan Kementerian Kehutanan meliputi hasil produk primer kehutanan
sampai industri kehutanan seperti industri penggergajian kayu, industri kayu
lapis, panel kayu dan veneer. Sampai saat ini, penyajian Nilai Tambah Bruto
Industri Kehutanan di PDB masih tergabung didalam subsektor Industri Pengolahan
Migas. Di samping itu, ada diantaranya hasil hutan bukan kayu
dan jasa lingkungan yang masih perlu dielaborasi untuk menjadi bagian akun
subsektor kehutanan yang dapat memberikan kontribusi terhadap PDB. Tentu saja hal tersebut menjadi penting untuk
dicatat sebagai pendapatan subsektor kehutanan yang berasal dari sumber
non-kayu. Di sisi lain sangat diyakini juga bahwa kehutanan memiliki multflier effects yang memiliki peran
besar terhadap perkembangan sub sektor lain yang selama ini tidak
direpresentasikan dalam PDB sebagai kontribusi lain dari sub sektor kehutanan
kepada sektor-sektor lainnya. Dengan
demikian maka diduga nilai kontribusi sub sektor kehutanan terhadap
perekonomian nasional seharusnya jauh lebih besar dari hanya nilai yang saat ini disajikan dalam PDB
nasional sehingga memiliki nilai penting dan strategis dalam pembangunan
ekonomi nasional secara keseluruhan dalam PDB dan sebagai sumber pengganda
kepada sektor lain.
Pemikiran-pemikiran
tersebut selama ini secara terfragmentasi sudah berlangsung lama dan menjadi
isu dalam berbagai diskusi kehutanan, namun belum ada langkah kongkrit untuk
dibahas bersama-sama secara komprehensif dengan melibatkan parapihak yang
berkepentingan. Untuk itu Kementerian Kehutanan bekerjasama dengan Forespect akan
menyelenggarakan seminar “Mengukur Kontribusi
Riil Sub Sektor Kehutanan dan Kemungkinan Penerapannya dalam Perhitungan Produk
Domestik Bruto (PDB), pada 28 April 2011, bertempat di Hotel Peninsula,
Jakarta. Seminar akan dibuka oleh Menteri Kehutanan dan dihadiri oleh 3 Menteri
yaitu Menteri Perindustrian, Menteri
Keuangan, dan Kepala Biro Pusat Statistik. Penyelenggaraan seminar bertujuan
untuk (1) Membangun perhatian dan pemahaman bersama mengenai peran
dan potensi peran sub sektor kehutanan dalam perekonomian nasional; (2)
Mengidentifikasi kontribusi riil selama ini dari kehutanan serta potensi
kontribusi kedepan dari semua komoditas dan jasa kehutanan baik tangible maupun non tangible, serta multiflier
effects nya; (3) Mengidentifikasi instrumen yang dapat mengakomodasi poin
“2” tersebut diatas agar penghitungan PDB subsektor Kehutanan dapat
merepresentasikan nilai riil kontribusinya.
Diharapkan
seminar ini menjadi sebuah forum
yang strategis untuk mengukur kembali kontribusi riil sub sektor kehutanan
dalam perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB), dan muncul instrumen yang sangat penting dan strategis yang dapat digunakan
untuk menghitung PDB kehutanan yang dianggap lebih merepresentasikan nilai
kontribusi subsektor tersebut terhadap perekonomin nasional. (#)
Jakarta, 25 April 2011
Kepala Pusat
Kepala Pusat
Masyhud
NIP. 19561028 198303 1 002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar